Mengabdi dan Berkarya untuk Rakyat

Rabu, 01 Juni 2011

Minta ASDP Layani Penumpang sebagai Manusia

Pelayanan Kapal ASDP Buruk Cetak E-mail
Rabu, 25 Mei 2011
 SIBOLGA- Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Sibolga dinilai buruk. Para penumpang dan kendaraan atau barang, leluasa naik ke kapal lewat satu pintu. Ini dapat membahayakan penumpang.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, kepada METRO, Selasa (24/5). “Ini soal pelayanan publik. Seperti apa yang saya lihat pada hari Jumat (20/5) malam lalu. Saya sedang di Pelabuhan Sambas Sibolga di Dermaga ASDP. Jadi waktu itu ada dua truk mau masuk kapal, truknya yang over tonase itu. Di saat yang sama, ada penumpang juga mau masuk kapal. Jadi penumpang juga nyelip-nyelip saja begitu. Truknya pun kesulitan masuk, apalagi karena muatannya yang over. Padahal ada petugas ASDP dan instansi lain di lokasi waktu itu,” ujar Jamil heran.
Menurut Jamil, itu merupakan pemandangan yang membuat hatinya miris. Truk over tonase masuk dari pintu kapal, sementara penumpang ada yang berhamburan keluar dan ada juga berada di sela-sela truk itu. “Dalam benak saya, apa tidak ada aturan mana yang harus didahulukan. Apa tidak ada ketentuan dari pihak PT ASDP. Dan kelihatannya PT Pelindo sebagai pemilik pelabuhan juga cuek saja. Pihak Adpel juga membiarkan,” tukas Jamil.
Lanjut Jamil, saya pikir harus ada ketentuan untuk ketertiban. Padahal, kalau disadari bersama, situasi seperti itu sangat berbahaya. Misalnya, tambah Jamil lagi, truk yang over tonase itu terbalik atau patah per. Tentu sangat membahayakan penumpang manusia yang ada di dekatnya. “Ini soal prosedur keselamatan dan kenyamanan publik. Kenapa pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Sibolga tidak membuat aturan seperti penumpang dulu yang masuk kapal atau truk dulu masuk kapal. Jadi tertib, nyaman dan aman,” tukas Politisi Partai Golkar itu.
Terpisah Kepala PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Sibolga Endin Juhaendi, mengatakan, pada prinsipnya pihaknya siap memberikan pelayanan prima kepada setiap pemakai jasa atau penumpang. Hanya saja, seperti soal truk dengan dimensi lebih itu, menurut Endin seharusnya bisa dibongkar atau dikurangi panjangnya. (mora/dro)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar