Mengabdi dan Berkarya untuk Rakyat

Minggu, 20 Maret 2011

Aksi Kemanusian

Rupaida Rambe ( 47 ) thn warga gg Sihopo-hopo Aek manis-Sibolga

Dosti si Gadis Bisu Pengidap Penyakit Tumor


Menabur Kasih Meraih Bakti


Aktifitas  Wakil Rakyat di hari Libur,Jamil Zeb Tumori

Meskipun pada Pemilu Legislalif masih lama lagi dan Pileg yang lalu keluarga Rahimin Pasaribu dan istrinya Rupaida Rambe  yang tinggal di jln Sm Raja Gang Si Hopo-hopo  Kelurahan Aek Manis  Sibolga tidak memberikan suaranya pada Jamil Zeb Tumori Wakil Rakyat dari Partai Golkar , tidak pernah membedakan ketika sudah terpilih atau tidak  jadi Anggota DPRD Sibolga,hal itu terbukti ketika dihari libur kantor masih meluangkan waktu mengunjungi Rupaida Rambe 47 tahun penderita Tumor Abdomen  (19/3 ) di kediaman suaminya Rahimin lelaki yang  kesehariannya  sebagai  penarik becak dan punya tiga  orang anak dan dua orang masih sekolah.
Sebagai Wakil Rakyat,Saya sekarang Milik Rakyat  Sibolga dan Saya ada karna Doa dan Dukungan dari Masyarakat serta  tetap mempertanggung Jawabkan semboyan “Berkarya dan mengabdi untuk Rakyat “.
Demikian Filosofi Politik yang saya Tanamkan dalam Kehidupan sehari hari dalam bekerja,  bergaul dan bermasyarakat  dimana saja Saya berada.
Jamil Zeb Tumori  “ Berita  Br Rambe penderita Tumor Abdomen ini baru dua hari Saya terima beritanya dari Sahabat Saya Dedi Sutomo,Sag  dan berharap permasalahan ini mendapat perhatian  dan menjadi  momen yang tepat melakukan aksi Sosial  merayakan Hut Kota Sibolga yang ke 311. 
Sebagai wakil Rakyat  tentunya kehadiran ini menjadi sebuah bentuk Kepedulian antar Sesama dan  Saya akan memberikan yang terbaik bagi Rakyat maka hari Senin ini sdri Rupaida Rambe kita bawa ke RS FL Tobing  untuk dapat diperiksa kesehatannya karna  Kepala RS FL Tobing sudah kita hubungi dan menyambut dengan baik kehadiran Pasien kurang mampu tersebut.
Jamil Zeb Tumori Menambahkan, Dibawa himpitan hidup pasien ini maka diharapkan Kepada Dinas Pendidikan Kota Sibolga ambil bagian menyelamatkan  perjalanan Pendidikan Kedua Anak yang Sakit ini,jangan biarkan sekolah Mereka putus di tengah jalan karna masih banyak jalan yang di tempuh menyelamatkan Pendidikan mereka dengan memberi  bantuan khusus Murid dan  bantuan Pelajar  Miskin.
Masih menurut Jamil.Z,Pihak keluarga harus menerima kenyaataan ini dengan tegar dan harus bangkit berjuang dan tak berlama-lama dalam kesedihan karna Allah,Tuhan YME tahu yang terbaik bagi ummatnya,tidak akan mencoba  ummatnya bila dia tidak sanggup menerimanya.
Allah,Tuhan YME senantiasa menyanggi orang-orang yang di cobanya karna Dia punya Rahasia yang terbaik kelak di kemudian hari  dan kepada masyarakat yang punya rezeki Lebih mari kita mengulurkan tangan ,Karna dalam rezeki Mu ada Rezeki orang lain,ujar Jamil penuh harap.
Dedi Sutomo.SA,g menambahkan “ Dengan pemberitaan ini ,kita mencoba menggugah hati Pemerintah melakukan Aksi Kemanusian yang lebih nyata dan meminta kepada Walikota dan Wakil Walikota  berkenan  membantu si Penderita Tumor dan keluarganya.
Kepada RS FL Tobing agar memberikan pelayanan yang maksimal karna kita tahu bahwa si Pasien  ini adalah  orang tak mampu dan merupakan pengguna SKTM ( Surat Keterangan tidak mampu ) dalam  berobat dan bukan peserta Jamkesmas.
Rahimin Pasaribu mengatakan “ Terima kasih atas kehadiran melihat dan memperhatikan  kesehatan keluarga saya,Sebagai wakil Rakyat yang datang kami tak mendunganya dan tentunya menggantungkan harapan agar memberi jalan  demi kesembuhan istri saya. 
Rupaida rambe sudah menahan sakitnya selama 3 tahun dan baru tiga bulan ini perutnya membesar  diawali  dengan susah tidur dan berdasarkan surat rujukan dari Puskesmas Aek Habil yang di tanda tangani oleh Dr Tity Suharty,H  maka istri saya di analisa mengindap penyakit Tumor Abdomen .
Saya sudah pernah bawa berobat ke Rumah Sakit  tapi biaya dan obat-obatanya sangat mahal saya tak punya uang lagi untuk mengobatinya karna  untuk makan sehari-haripun dan biaya sekolah anak maka saya harus banting tulang lebih  dan berharap Pemerintah Kota Sibolga dan masyarakat  dermawan berkenan kiranya ,menghapus air mata dan mengurangi  penderitaan panjang istri saya,ujar Rahimin Pasaribu penuh harap.



Sabtu, 19 Maret 2011

Jamil Zebtumori : Sibolga Rawan Bencana

Sabtu, 19 Maret 2011 SIBOLGA-METRO
Ketua Komisi III DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori mengatakan, Kota Sibolga sebagai daerah yang memiliki laut yang luas, berpotensi atau rawan bencana.
“Untuk itu, Kota Sibolga sangat berharap agar Basarnas RI segera merealisasikan kapal Sea Rescue 203 untuk dioperasionalkan di Sibolga,” kata Jamil, kepada METRO, Jumat (18/3). Dia mengatakan, ia bersama pimpinan DPRD Sibolga Tonny Agustinus Lumbantobing SE, dan anggota Komisi III yakni Pantas M Lumbantobing SSos, Muchtar S Nababan, Jimmy Hutajulu, Henry Tamba, Albar Sikumbang SH dan Kamil Gulo SPdI, sudah berkunjung ke kantor SAR pusat di Jakarta.
Dikatakan Jamil, mereka diterima Sekretaris Utama Badan SAR Nasional Max Rulan. Kepada Max Rulan, pihaknya menyerahkan rekomendasi Wali Kota dan Ketua DPRD Sibolga terkait pengadaan Kapal  Rescue Boat 203 seharga Rp16 miliar (bukan sebanyak 203 unit, red).
Dalam pertemuan itu, Jamil menjelaskan, Komisi III menjelaskan kondisi Kota Sibolga, yang memiliki letak sangat strategis, daerah perikanan yang banyak dipengaruhi musim.
Pihaknya juga menyampaikan, kehadiran armada laut seperti kapal penyelamat di Sibolga nantinya tidak hanya difungsikan untuk perairan Sibolga di Pantai Barat, tetapi juga dapat mengcover perairan di Nias, Mentawai, Tapsel, serta perbatasan Sumatera Barat dan Aceh. “Sebab selama ini, kita mengandalkan bantuan dari SAR I Medan yang operasi armada lautnya ditempatkan di pelabuhan Belawan. Sedangkan perjalanan dari Belawan ke Sibolga membutuhkan waktu lama, karena harus melewati perairan Aceh,” ulas Jamil lagi. (tob/dro)

Selasa, 15 Maret 2011

Karya Wakil Rakyat di Bidang Kemanusian

Butuh Cepat 203 Kapal SAR Cetak E-mail
Jumat, 11 Maret 2011
SIBOLGA-METRO; Komisi III DPRD Kota Sibolga menemui Kakan SAR I Medan Hadi Tugiman, di kantornya Jalan Ngumban Surbakti Medan, Senin (7/3). Langkah itu ditujukan agar pengadaan 23 Searchrch and Rescue (SAR) atau kapal penyelamat untuk Pemko Sibolga segera terealisasi.
“Komisi III DPRD Sibolga sudah menemui Kakan SAR I Medan Hadi Tugiman, agar secepatnya merealisasikan Kapal Search Rescue sebanyak 203 unit dan segera dioperasikan di Sibolga. Kehadiran kapal penyelamat senilai Rp16 miliar itu sangat dibutuhkan di Sibolga untuk mengantisipasi bencana alam,” kata Ketua Komisi III DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, kepada METRO, Kamis (10/3). Jamil mengungkapkan, ikut hadir dalam pertemuan itu anggota Komisi III lainnya, Albar Sikumbang SH, Kamil Gulo SPdI, Muchtar Singamalim Nababan AMd.
Jamil mengatakan, pada pertemuan dengan Kakan SAR I Medan dan jajarannya di Kantor Basarnas, itu Komisi III DPRD Sibolga juga menyerahkan surat rekomendasi Wali Kota Sibolga dan DPRD Sibolga terkait bantuan pengadaan kapal Search Rescue 203 sebagai bukti keseriusan akan kebutuhan kapal penyelamat tersebut.
Menurut Jamil, kehadiran armada laut itu tidak hanya akan difungsikan untuk perairan Sibolga, tetapi juga dapat meng-cover perairan di Nias, Mentawai, Tapsel, serta perbatasan Sumatera Barat dan Aceh.
Sementara selama ini sambung Jamil, Sibolga masih mengandalkan bantuan dari SAR I Medan yang berpusat di Pelabuhan Belawan. Sedangkan perjalanan dari Belawan ke Sibolga membutuhkan waktu lama, karena harus melewati perairan Aceh. “Dengan kondisi seperti itu, respon time mengatasi pertolongan atau penanggulangan bencana menjadi lambat. Jadi kita sungguh berharap Kakan SAR I Medan secepat mungkin mengupayakan melalui pusat agar pengadaan kapal Search Rescue ditampung di APBN 2011. Atau jika memang armadanya sudah tersedia, kita berharap peruntukannya dapat dialihkan ke Sibolga,” ujar Jamil kala itu di hadapan Kakan SAR I Medan.
Lanjut Jamil, untuk mengupayakan kehadiran kapal penyelamat itu, pihaknya juga bertolak ke Jakarta bersama Kakan SAR I Medan untuk menemui pejabat di Basarnas maupun DPR RI, guna mengkonkritkan pengadaan armada laut itu. “Surat-surat usulan, permohonan dan rekomendasi dari wali kota, DPRD Sibolga sudah kita siapkan. Yang jelas, kita mohon dukungan dari segenap lapisan masyarakat, agar setidaknya kita pulang nanti ke Sibolga, ada oleh-oleh politik. Setidaknya ada komitmen politik kami dari sisi kemanusiaan,” celetuk Jamil.
Setelah kapal tersebut terealisasi, sambungnya, berencana membentuk Badan Penanggulangan Bencana semacam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), agar nantinya tugas penanggulangan bencana menjadi sinergis dan sinkron.
Menurut Jamil, menghadapi permintaan Komisi III DPRD Sibolga tentang bantuan kapal Search Rescue 203, Kakan SAR I Medan Hadi Tugiman memberikan respon yang baik dengan mengatakan, dilihat dari sisi sosiologis dan geografis, Sibolga merupakan kota yang perlu mendapat bantuan kapal penyelamat itu. “Kita lihat nanti, jika ada kapal yang dikirim ke daerah namun tidak masuk prioritas, kita akan geser ke Sibologa,” kata Jamil mengutip ucapan Kakan SAR I Medan.
Dibanding dengan Belawan, kata Jamil melanjutkan, Sibolga menjadi perairan yang jika terjadi bencana dapat mengambil langkah penanggulangan bencana ke sejumlah kawasan di Aceh, Padang dan Nias. “Jika ditempuh melalui jalur laut, jaraknya 659 mil dari pelabuhan Belawan, menuju lokasi yang harus melewati Banda Aceh. Jadi kita akan upayakan dibantu,” tandasnya mengutip ucapan Hadi. (tob/dro)

Kegiatan Sosial "Jamil Zeb Tumori 'Si Dusanak Semua Etnis

Senin, 14 Maret 2011 SIBOLGA-METRO;
Jamil dan keluarga kunjungi Dosti
Dosti br Simamora (30), tak kuasa menahan sakit karena gumpalan daging di perutnya. Gumpalan daging yang diduga tumor tersebut juga menggerogoti tubuh gadis ini hingga badannya menjadi kurus. Bahkan, sejak setahun terakhir, perempuan tunawicara (bisu) putri bungsu pasangan almarhum Elon Simamora dan Parhatian br Galingging, tersebut hanya bisa terbaring lemah di kasurnya.
 “Mulanya sekitar Pebruari 2010 lalu, ada gumpalan daging kecil di perutnya bagian bawah. Terus kami bawa berobat kusut dan paranormal. Mereka bilang ada penyakitnya. Sejak itu gumpalan daging berwarna merah itu terus tambah bengkak dan makin besar,” ujar Nurhayati Br Simamora (46), kakak perempuan Dosti, yang ditemui METRO, di rumahnya di Jalan Cendrawasih No.51 Belakang, Kelurahan Pancuran Bambu, Sibolga, Minggu (13/3).
Sejak kedua orangtua mereka meninggal, Dorti tinggal bersama kakaknya tersebut. Nurhayati mengatakan, mereka memang belum pernah membawa Dosti berobat ke medis, karena alasan biaya dan keadaan ekonomi keluarga yang tidak mampu.“Kami hanya membawanya berobat kampung (alternatif-red). Sudah ada 4 paranormal di Pandan, Sibolga dan Barus yang kami datangi untuk mencoba mengobati adik kami ini. Tapi yang namanya usaha mungkin belum ada nasib. Paranormal bilang, memang adik kami menderita penyakit, namun tidak disebutkan penyakit apa itu, hanya paranormal bilang akan dicoba disembuhkan,” tandas Nurhayati.
Nurhayati menggambarkan, karena kondisi perutnya tersebut, Dosti juga mengalami sesak napas dan tidak pernah menstruasi sejak penyakit tersebut dideritanya. “Kalau buang air lancar. Hanya sering sesak napas dan tidak pernah lagi menstruasi. Nafsu makannya pun menurun jauh. Apalagi kalau habis makan sedikit saja, dia (Dosti) langsung kesakitan perutnya,” jelas Nurhayati.
Sementara itu dengan bahasa isyarat, Dorti mencoba menjelaskan perasaannya. Dari bahasa tubuhnya, Dorti mengatakan bahwa perutnya sangat sakit dan keras. Kalau makan nasi sedikit saja, ia langsung merasa perutnya sakit luar biasa. “Katanya perutnya keras dan sakit, apalagi kalau habis makan, sedikit saja,” terang Nurhayati coba menterjemahkan bahasa isyarat yang disampaikan Dorti. (mora/dro)
Hari Ini, Dibawa ke RSU Sibolga
Mendengar informasi soal Dosti, Anggota DPRD Sibolga dari Partai Golkar, Jamil Zeb Tumori beserta istri Lisma  Dewi Hasibuan dan putrinya Tiara Jamil Kharisma Abadi Z berkunjung ke rumah Nurhayati guna melihat langsung kondisi Dosti, Minggu sore (13/3). “Ya, tadi pagi saya diinformasikan oleh rekan kita Kotob Nasution SE, yang kebetulan berdomisili di dekat sini, bahwa ada warga mengalami penyakit  aneh. Karena keterbatasan biaya, pihak keluarga tidak pernah membawanya berobat ke medis. Setelah kita lihat langsung, kondisinya memang sangat memprihatinkan,” tandas Jamil.
Menurut Jamil, Dosti menderita tumor ganas di perutnya. Karena sudah parah, dengan sendirinya penyakit itu juga menggerogoti tubuh Dosti. “Lengkap sudah penderitaan adik kita ini, selain karena penyakit di perutnya itu, ia juga terlahir bisu,” tandas Jamil iba.
Wakil rakyat ini mengatakan, pihaknya akan coba membantu Dosti melalui medis. Dan besok (hari ini), Dosti akan dibawa ke RSU Dr FL Tobing Sibolga untuk pemeriksaan. “Benar, tadi saya sudah hubungi pihak RSU, dan besok Dosti kita bawa ke RSU Sibolga. Mungkin medis akan periksa dulu apa sebenarnya penyakit adik kita ini. Kalau perlu kita akan fasilitasi operasi ke Medan , tentunya juga dengan bantuan rekan-rekan yang peduli dengan kemanusian, kita akan coba galang dana nanti,” pungkas Jamil. (mora/dro)  

Senin, 14 Maret 2011

Butuh Cepat 203 Kapal SAR

Jumat, 11 Maret 2011 SIBOLGA-METRO; 
Komisi III DPRD Kota Sibolga menemui Kakan SAR I Medan Hadi Tugiman, di kantornya Jalan Ngumban Surbakti Medan, Senin (7/3). Langkah itu ditujukan agar pengadaan 23 Searchrch and Rescue (SAR) atau kapal penyelamat untuk Pemko Sibolga segera terealisasi.
“Komisi III DPRD Sibolga sudah menemui Kakan SAR I Medan Hadi Tugiman, agar secepatnya merealisasikan Kapal Search Rescue sebanyak 203 unit dan segera dioperasikan di Sibolga. Kehadiran kapal penyelamat senilai Rp16 miliar itu sangat dibutuhkan di Sibolga untuk mengantisipasi bencana alam,” kata Ketua Komisi III DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori, kepada METRO, Kamis (10/3). Jamil mengungkapkan, ikut hadir dalam pertemuan itu anggota Komisi III lainnya, Albar Sikumbang SH, Kamil Gulo SPdI, Muchtar Singamalim Nababan AMd.
Jamil mengatakan, pada pertemuan dengan Kakan SAR I Medan dan jajarannya di Kantor Basarnas, itu Komisi III DPRD Sibolga juga menyerahkan surat rekomendasi Wali Kota Sibolga dan DPRD Sibolga terkait bantuan pengadaan kapal Search Rescue 203 sebagai bukti keseriusan akan kebutuhan kapal penyelamat tersebut.
Menurut Jamil, kehadiran armada laut itu tidak hanya akan difungsikan untuk perairan Sibolga, tetapi juga dapat meng-cover perairan di Nias, Mentawai, Tapsel, serta perbatasan Sumatera Barat dan Aceh.
Sementara selama ini sambung Jamil, Sibolga masih mengandalkan bantuan dari SAR I Medan yang berpusat di Pelabuhan Belawan. Sedangkan perjalanan dari Belawan ke Sibolga membutuhkan waktu lama, karena harus melewati perairan Aceh. “Dengan kondisi seperti itu, respon time mengatasi pertolongan atau penanggulangan bencana menjadi lambat. Jadi kita sungguh berharap Kakan SAR I Medan secepat mungkin mengupayakan melalui pusat agar pengadaan kapal Search Rescue ditampung di APBN 2011. Atau jika memang armadanya sudah tersedia, kita berharap peruntukannya dapat dialihkan ke Sibolga,” ujar Jamil kala itu di hadapan Kakan SAR I Medan.
Lanjut Jamil, untuk mengupayakan kehadiran kapal penyelamat itu, pihaknya juga bertolak ke Jakarta bersama Kakan SAR I Medan untuk menemui pejabat di Basarnas maupun DPR RI, guna mengkonkritkan pengadaan armada laut itu. “Surat-surat usulan, permohonan dan rekomendasi dari wali kota, DPRD Sibolga sudah kita siapkan. Yang jelas, kita mohon dukungan dari segenap lapisan masyarakat, agar setidaknya kita pulang nanti ke Sibolga, ada oleh-oleh politik. Setidaknya ada komitmen politik kami dari sisi kemanusiaan,” celetuk Jamil.
Setelah kapal tersebut terealisasi, sambungnya, berencana membentuk Badan Penanggulangan Bencana semacam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), agar nantinya tugas penanggulangan bencana menjadi sinergis dan sinkron.
Menurut Jamil, menghadapi permintaan Komisi III DPRD Sibolga tentang bantuan kapal Search Rescue 203, Kakan SAR I Medan Hadi Tugiman memberikan respon yang baik dengan mengatakan, dilihat dari sisi sosiologis dan geografis, Sibolga merupakan kota yang perlu mendapat bantuan kapal penyelamat itu. “Kita lihat nanti, jika ada kapal yang dikirim ke daerah namun tidak masuk prioritas, kita akan geser ke Sibologa,” kata Jamil mengutip ucapan Kakan SAR I Medan.
Dibanding dengan Belawan, kata Jamil melanjutkan, Sibolga menjadi perairan yang jika terjadi bencana dapat mengambil langkah penanggulangan bencana ke sejumlah kawasan di Aceh, Padang dan Nias. “Jika ditempuh melalui jalur laut, jaraknya 659 mil dari pelabuhan Belawan, menuju lokasi yang harus melewati Banda Aceh. Jadi kita akan upayakan dibantu,” tandasnya mengutip ucapan Hadi. (tob/dro)